Thermopolis 2: Slow Escapism / Ngiyup

Bintang Putra | 19 Jul 2024 |

 

Thermopolis adalah sebuah serial lokakarya yang diprakarsai oleh OHS, Daikin dan CSEAS Kyoto University, sejak tahun 2023.

Thermopolis berasal dari kata Thermal yang berarti panas, dan Polis, yang berarti kota. Dampak perubahan iklim telah kita rasakan secara global maupun lokal dengan intensitas cuaca ekstrim dan bencana alam yang meningkat. Pengaruhnya juga membawa konsekuensi lanjutan seperti krisis pertanian, pangan, ancaman kesehatan, hingga gangguan stabilitas ekonomi. Manusia saat ini tidak hanya ditantang untuk melakukan mitigasi namun juga beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Kampung-kota memberi tawaran praktik-praktik adaptif warga dalam menghadapi dinamika pembangunan kota dan fenomena Urban-Heat Island, yang seringkali menciptakan situasi tidak menguntungkan bagi mereka. Di tengah pertumbuhan kota yang semakin boros energi dan banyaknya rencana-rencana mitigasi perubahan iklim global dari pihak otoritas dan korporasi, warga kota dalam kesehariannya telah secara aktif merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya secara riil. Praktik keseharian warga ini tidak lepas dari pengalaman panjang dan proses reflektif yang dapat menjadi sumber pengetahuan untuk menemukan cara-cara baru meminimalisir dampak perubahan iklim.

 

Slow Escapism / Ngiyup

 

Perubahan iklim juga dikenal dengan istilah slow-onset disaster atau bencana yang terjadi secara perlahan dengan dampak dan kerusakan yang muncul secara bertahap. Di tengah krisis yang lamban namun pasti ini, warga kota dipaksa untuk mencari siasat-siasat yang juga dilakukan secara perlahan dan bertahap. Alih-alih membangun infrastruktur atau memasang pendingin, warga kampung kota mencari solusi dengan praktik- praktik sederhana seperti tidur di lantai, lebih sering mandi, mencari angin di luar rumah, atau ngiyup untuk menghindari panas yang menerpa.

Slow Escapism / Ngiyup menjadi tema lokakarya Thermopolis kali ini sebagai analogi untuk pengetahuan-pengetahuan lokal yang akan digali oleh peserta selama lokakarya. Peserta akan dikondisikan dalam situasi lapangan yang menuntut kepekaan observatif juga inisiatif untuk bekerja secara kolaboratif bersama warga. Harapannya, lokakarya ini dapat menjadi stimulus bagi individu kreatif maupun warga kota untuk merefleksikan ulang serta mengapresiasi praktik hidup perkampungan kota dalam diskursus pemanasan global.

 

Thermopolis bertujuan untuk merekam respon-respon warga dalam menghadapi pemanasan global yang terjadi dalam lingkungan kampung kota, dan merepresentasikannya melalui media publik alternatif.

 

 

Kegiatan:
Lokakarya Seni Lintas Disiplin

Jadwal:
18 - 25 Agustus 2024 8 Hari, 09.00 - 17.00

Lokasi:
Kampung Plampitan, Peneleh, Surabaya, Indonesia

 

 

Mentor:

Kenta Kishi
Profesor, di Graduate School of Transdisciplinary Arts
Akita University of Art

Bintang Putra
Direktur OHS

Sarah Inas
Arsitek & Periset di OHS

Anugrah Rahman
Antropolog di OHS

Ayos Purwoaji
Kurator

Pingky Ayako
Seniman Lukis & Instalasi

 

 

Kriteria Peserta:

Workshop ini terbuka untuk 10 orang peserta, antara lain dari:

  • 5 orang peserta dari Akita University of Arts 
  • 5 orang peserta terbuka untuk publik dan mahasiswa S1 / pascasarjana, seniman, dan praktisi dengan berbagai latar belakang keilmuan maupun ketertarikan pada topik lokakarya.
  • Tidak berusia lebih dari 30 tahun

 

 

Biaya Pendaftaran:

  • Peserta internasional: 3.000.000 IDR
  • Peserta dalam negeri: 1.000.000 IDR

 

 

Daftar melalui link di bawah ini:

bit.ly/slowescape